Banner Image

Himpunan Alumni FPIK IPB

Selengkapnya
Watch Demo

Count me in!

You can always contribute, coz you’re the future.

Discussion Forums Community Engagement

Giving Back to Campus & Society

Collaboration & Career Opportunities

Strong Alumni Network

Integrated Digital Platform

Access to News & Events

Our Members

Rizky Maulana Yusup
Aron Aziz Meliala
Michael Oktaf Norton Munthe
Muhamad Ramaditya Rizky Anugrah
Ani Khumaeroh
Fauzan Kaisrah Hazairin Amri
Nurul Alya Salsabila Nugroho
Bagus Kamal Risuni
Zahra Aulia
Aqila Fadiya Irawan
Dina Febriyani
Yongki Afendi
Vedly Aldi Waileruny
Muhammad Sodikin
Ahmad Fauzan
Thariq Khalfani Permadi
Yuli Nurhasanah
Muhammad Ilham Yusuf
Audia Anjani
Nasrum Amru Sallam
Muhammad Hafizh Julianto
Fida Zalfa Lathifah Yasmin
Sarah Alia Rubi
Wiratama Rauban Darojat

Alumni

Alumni

1 / 11
Profile of Adriani Sunuddin ITK34
Adriani Sunuddin Itk34

Sebagai akademisi, saya menawarkan LinkUP! sebagai ruang berbagi yang hangat dan autentik; karena tidak hanya berbagi pengalaman tapi juga refleksi bagaimana ilmu, keberanian dan empati bisa jadi kompas menapaki karir dan menavigasi peta jalan kehidupan. Semoga kebertautan kita bisa menumbuhkan rasa kepercayaan diri dan ingin tahu kamu, sekaligus membangun budaya saling mendukung lintas generasi di keluarga besar FPIK-IPB.

Profile of HASBULLAH HASAN  BDP27
Hasbullah Hasan Bdp27

Link Up ini bukan sekedar database alumni FPIK IPB, tapi juga sebagai sarana silaturahim dan saling berbagi pengalaman termasuk bisnis yg bermanfaat

Profile of Wisnu Prabowo TMA39
Wisnu Prabowo Tma39

Tidak ada yang tidak bisa, harus bisa dan percaya bahwa kamu tidak sendiri dalam mencapai sukses. Kerjasama tim yang baik, saling terbuka dan tidak takut salah. Setiap kesalahan adalah ilmu yang berharga untuk mencapai sukses jika diambil hikmahnya. Di dunia ini tidak ada orang yang benar-benar ahli. Hanya ada dua orang yang benar-benar ahli, dia adalah orang tua yang sudah meninggal dan anak kecil yang belum lahir. Jadi semangat untuk selalu mencari dan memberi yang terbaik

Profile of Fauzan Feisal BDP 38
Fauzan Feisal Bdp 38

Tidak mudah menemukan orang yang bersedia berbagi dengan kita pengalaman dan kebijakannya dalam menghadapi berbagai tantangan tertentu dalam hidup kita. Begitu dapet, walaupun sebentar dan sedikit, benar-benar seperti minum air segar di tengah dahaga. Program seperti Link-Up ini memberikan kesempatan luar biasa untuk bisa memahami berbagai perspektif dan siapa tau rekan-rekan menemukan mentor yang cocok yang bisa jadi relasi dan kapan saja bisa dikontak untuk dimintai saran. Hal yang dahulu saya sih berharap ada dari alumni-alumni FPIK, peluang buat kita wujudkan di era teknologi ini, relasi yang banyak jadi lebih memungkinkan dibentuk.

Profile of Trukan Sri Bahukeling SEI36
Trukan Sri Bahukeling Sei36

Target rasio wirausaha Indonesia adalah 3,10 pada 2025. Salahsatu kontributor utama adalah PTN/PTS melalui program inkubasi, magang, riset, inovasi produk, vokasi dan pengembangan soft skill mahasiswa S1, S2, S3 /fresh graduate. FPIK IPB melalui Link up berupaya menciptakan ekosistem alumni dan mahasiswa/i + fresh graduate melalui jejaring dialog interaktif dan pengembangan soft skill. Lin kup bukan hanya hub, tetapi juga menciptakan emotional bonding yang kuat bagi seluruh keluarga FPIK IPB. Lets join with us and spread positive vibes to the others 😊. jangkaar ⚓⚓ satu komando, satu perikanan, ilmu kelautan

Profile of Ghukos BDP53
Ghukos Bdp53

Harapan : Kendala yang saya hadapi baik saat kuliah dan setelah lulus, kurangnya hubungan antara alumni dan mahasiswa aktif. Setelah 5 tahun mengabdi di bidang perikanan dan bertemu banyak lulusan FPIK IPB yang luar biasa di luar sana, saya sadar bahwa banyak sekali cerita dan pengalaman industri perikanan oleh mereka yang bisa dijadikan pelajaran dan juga materi pendidikan untuk generasi berikutnya menghadapi dinamika dunia perikanan. Harapannya lingkup ini sebagai media dan wadah yang menghubungkan dan saling memberikan manfaat bagi mahasiswa, lulusan baru dan alumni dalam membentuk jaringan FPIK IPB yang mendukung satu sama lain.

Profile of Yopi Novita PSP27
Yopi Novita Psp27

Program Link Up HAC adalah program yang memiliki multiplier effect. Dengan mengikuti program ini para peserta yaitu mhs atau calon alumni, dapat menggali potensi, meningkatkan kepercayaan diri dan mengasah kreatifitas berpikir logic. Program ini juga menjadi media bagi alumni berkontribusi utk alm tercinta, yaitu FPIK IPB. Karena para alumni menjadi fasilitator utk meningkatkan softskill adik2 almamaternya. Para pengusahapun, nantinya dapat menjadikan program ini sbg refrensi b utk mendapatkan calon2 mitra yg adaptif, tangguh dan inspiratif. "Mari adik2 mhs, manfaatkan program ini utk peningkatan self-ability kalian... Semangaaattt..."

Profile of Roza Yusfiandayani PSP30
Roza Yusfiandayani Psp30

Sebagai wakil sekretaris bidang 2 HAC, saya berharap dengan adanya program linkUp ini menjadi cara bagaimana alumni senior dan junior saling terhubung dalam sistem support yang mendorong tumbuhnya generasi sukses di dunia wirausaha. Mari bersama² memberi kebermanfaatan bagi sesama. Dengan adanya program LinkUp dari Bidang Education HAC, akan memungkinkan terjadinya hubungan saling menguatkan antar-alumni lintas generasi. LinkUp diharapkan menjadi wadah berbagi pengalaman, mentoring, networking, hingga sinergi yang dapat mempercepat proses adaptasi dan pengembangan karier maupun bisnis para alumni junior. Melalui LinkUp kita membangun ekosistem wirausaha yang menghubungkan pengalaman dan semangat muda—sebuah sinergi yang akan melahirkan generasi alumni yang sukses, mandiri, dan berdampak bagi kemajuan Indonesia

Profile of Nunung Jamilah ITK25
Nunung Jamilah Itk25

Sebagai Ketua Umum HAC, saya berharap dengan adanya program linkUp ini menjadi cara bagaimana alumni senior dan junior saling terhubung dalam sistem support yang mendorong tumbuhnya generasi sukses di dunia karir dan wirausaha. Bersama, kita tidak hanya kuat—kita berdampak. Perjalanan menuju kesuksesan di dunia karir maupun wirausaha tidak selalu mudah. Alumni yang telah lebih dahulu berkiprah di dunia profesional (alumni senior) menyimpan berbagai pengalaman dan pelajaran berharga yang dapat menjadi bekal bagi alumni yang lebih muda (alumni junior). Sayangnya, potensi sinergi ini kerap belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, dengan adanya program LinkUp dari Bidang Education HAC, akan memungkinkan terjadinya hubungan yang saling menguatkan antar-alumni lintas generasi. LinkUp diharapkan menjadi wadah berbagi pengalaman, mentoring, networking, hingga peluang kolaborasi yang dapat mempercepat proses adaptasi dan pengembangan karier maupun bisnis para alumni junior. LinkUp juga bertujuan tidak hanya menciptakan alumni yang sukses secara individu, namun juga membangun komunitas alumni yang produktif, berdaya saing, dan saling memberdayakan. Lebih jauh, kepada para sponsor/alumni Senior, kita bicara tentang tanggung jawab untuk saling menguatkan. Alumni senior yang telah lebih dulu meniti jalan di dunia kerja dan wirausaha memiliki peran penting dalam membimbing, menginspirasi, dan mendorong alumni junior agar bisa melangkah lebih cepat dan lebih bijak. Melalui LinkUp kita membangun jembatan yang menghubungkan pengalaman dan semangat muda—sebuah sinergi yang akan melahirkan generasi alumni yang sukses, mandiri, dan berdampak bagi kemajuan Indonesia

Profile of Yuni Retnowati THP38
Yuni Retnowati Thp38

Terus tumbuh, terus terhubung, terus memberi arti. Harapan kami, Program Link-Up! jadi langkah kecil menuju masa depan besar kalian.

Profile of Achmad Rivai PSP36
Achmad Rivai Psp36

Harapan nya supaya alumni perikanan IPB bisa berkontribusi nyata dalam pengembangan sektor perikanan, we want you to be one of us, to help the fisherman & to feed the hungry world. ( davai.co.id )

News

Sesi #2 Jatuh dan Bangkit Kembali

Sesi #2 Jatuh dan Bangkit Kembali

Belajar dari Cerita, Tumbuh dari Keberanian.Bagaimana rasanya ketika kita jatuh? Dan apa yang membuat seseorang memilih untuk bangkit kembali? Pertanyaan sederhana itu menjadi benang merah dalam Sesi 2 LinkUp Alumni & Mahasiswa IPB yang mengusung tema “Jatuh dan Bangkit Kembali.” Berlangsung dengan suasana hangat dan jujur, sesi ini menjadi ruang refleksi bagi para peserta untuk melihat perjalanan hidup — baik dalam karier, usaha, maupun mimpi pribadi — dari sisi yang jarang dibicarakan: kegagalan. Para alumni berbagi kisah nyata tentang masa-masa sulit yang pernah mereka alami. Ada yang kehilangan arah di tengah usaha, ada yang gagal di awal karier, dan ada pula yang sempat menyerah sebelum akhirnya menemukan jalan baru. Cerita-cerita itu tidak dikemas dengan kesedihan, tapi dengan rasa syukur dan semangat belajar. Yang menarik, sesi ini bukan sekadar mendengar — tapi juga saling berbagi. Para peserta diajak untuk merenungkan momen “jatuh” mereka sendiri, lalu membagikannya dalam kelompok kecil. Dari sana, muncul banyak cerita yang berbeda, tapi punya benang merah yang sama: keberanian untuk mulai lagi.Suasana menjadi semakin hangat ketika alumni dan mahasiswa saling menimpali dengan dukungan dan candaan ringan. Momen ini memperlihatkan bahwa LinkUp bukan hanya wadah berbagi inspirasi, tetapi juga tempat membangun empati dan koneksi antargenerasi IPB."Kita harus selalu berprasangka baik dengan Tuhan dan melakukan yang terbaik yang ada didepan mata kita" kata mas Agus sebagai salah satu narasumber kita. Selain itu menurut Mba Ririn yang juga narasumber kita "setiap harinya kita harus selalu ada progress, sekecil apapun itu" kalimat-kalimat tersebut membekas dihati peserta dan hubungan antara peserta dengan alumni juga dekat dikarenakan ada games-games yang membuat suasana cair. LinkUp! Find Your Crew & Grow Strong

Hangatnya Kolaborasi di Omah Joglo Gendhis: Saat Cerita, Rasa, dan Inspirasi Bertemu dalam Satu Meja

Hangatnya Kolaborasi di Omah Joglo Gendhis: Saat Cerita, Rasa, dan Inspirasi Bertemu dalam Satu Meja

Kunjungan LinkUp kali ini terasa berbeda — bukan di ruang seminar atau kelas diskusi, tapi di tengah aroma masakan rumahan dan tawa yang mengalir di Omah Joglo Gendhis, restoran milik salah satu alumni IPB yaitu milik pak Teddy 🌿✨Para peserta LinkUp datang untuk menghadiri grand opening resto tersebut, sekaligus merasakan langsung bagaimana cerita perjuangan alumni IPB bisa tumbuh menjadi karya nyata yang bisa dinikmati banyak orang.Suasana hangat langsung terasa sejak awal. Sambil menikmati hidangan khas Jawa dan suasana joglo yang adem, peserta dan alumni lain saling berbagi cerita ringan — mulai dari kisah awal usaha, tantangan di dunia kerja, sampai ide-ide spontan yang muncul di tengah obrolan santai.Yang menarik, meski acara ini bukan sesi formal, justru di sinilah kolaborasi terasa hidup. Setiap tawa, percakapan, dan ide yang muncul menciptakan koneksi baru antar peserta dan alumni. Kunjungan ini jadi pengingat sederhana bahwa belajar dan berkolaborasi nggak harus selalu serius. Kadang, cukup duduk bersama di satu meja, ngobrol jujur, dan tertawa bareng — itu sudah cukup untuk menyalakan semangat baru.

Sesi 3 LinkUp: Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kredibilitas

Sesi 3 LinkUp: Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kredibilitas

Setelah dua sesi sebelumnya yang penuh refleksi dan cerita, LinkUp Alumni & Mahasiswa IPB kembali hadir dengan energi baru di sesi ketiganya, “Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Kredibilitas.” Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 8 November 2025, bertempat di Ruang Mandiri Prioritas – Mandiri Juanda, dengan suasana yang terasa hangat, santai, dan penuh semangat kolaboratif. 🌿✨Suasana yang Cair dan Penuh DukunganBerbeda dari sesi sebelumnya yang lebih banyak diskusi dan refleksi, sesi kali ini membawa suasana yang lebih interaktif. Sejak awal acara, ruangan terasa hidup dengan tawa ringan, saling sapa antar peserta, dan suasana yang penuh keakraban. Fasilitator membuka sesi dengan permainan singkat dan ice breaking yang membuat peserta rileks, lalu perlahan mengarahkan pada topik utama: bagaimana membangun kepercayaan diri dan kredibilitas di depan orang lain.Bukan lewat teori panjang, tapi lewat latihan nyata.Tantangan Tampil di Depan — dan Berani Jadi Diri SendiriSetiap peserta mendapat kesempatan untuk maju ke depan dan mempresentasikan sesuatu tentang dirinya. Ada yang bercerita tentang perjalanan kuliah, ada yang berbagi pengalaman kerja atau organisasi, dan ada juga yang spontan membagikan hal-hal pribadi yang membentuk siapa mereka hari ini.Momen ini bukan sekadar soal berani bicara di depan umum, tapi tentang mengenali suara diri sendiri. Bagaimana menyampaikan sesuatu dengan percaya diri, jujur, dan tetap profesional — itulah inti dari kredibilitas yang dibahas dalam sesi ini.Awalnya beberapa peserta tampak canggung, tapi setelah dua-tiga orang tampil, suasana berubah. Dukungan dan tepuk tangan dari teman-teman membuat mereka merasa aman dan diterima. Tak sedikit yang akhirnya tertawa lega setelah menyelesaikan giliran mereka di depan. “Awalnya gugup banget, tapi ternyata setelah mulai ngomong, rasanya malah lega. Soalnya semua di sini saling support,” ujar salah satu peserta dengan senyum lebar. 😄 Feedback yang Membentuk, Bukan MenghakimiYang membuat sesi ini istimewa adalah bagian feedback loop-nya. Setelah seseorang selesai presentasi, peserta lain langsung memberikan masukan — bukan dalam bentuk kritik tajam, melainkan saran jujur dan dukungan yang membangun.Ada yang menyoroti cara bicara, kontak mata, atau intonasi suara. Ada juga yang memuji keaslian dan keberanian bercerita dengan jujur. Semua dilakukan dengan suasana positif, penuh tawa dan saling menghargai. “Dapat masukan dari teman-teman tuh bikin sadar, ternyata hal-hal kecil kayak postur tubuh atau cara menyapa audiens bisa ngaruh banget ke kesan pertama,” kata seorang peserta lain. Sesi ini membuat banyak peserta sadar bahwa percaya diri bukan tentang tampil sempurna, tapi tentang berani tampil apa adanya sambil terus belajar. Sedangkan kredibilitas tidak dibangun dalam sehari, melainkan tumbuh dari konsistensi dan kejujuran diri.Pelajaran yang Dibawa PulangMenjelang akhir acara, fasilitator mengajak seluruh peserta untuk merefleksikan pelajaran dari pengalaman hari itu. Banyak yang menuliskan kata kunci seperti berani, jujur, terbuka, konsisten, dan tumbuh bersama.Kegiatan ditutup dengan foto bersama dan obrolan ringan antar peserta — beberapa bahkan masih memberi dukungan satu sama lain meski sesi sudah selesai. Senyum, tawa, dan rasa bangga terpancar dari wajah semua yang hadir.Lebih dari Sekadar SesiSesi 3 LinkUp ini bukan hanya tentang latihan public speaking. Ini tentang bagaimana setiap peserta belajar untuk menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri dan menyadari bahwa setiap orang punya cerita dan nilai yang layak untuk disampaikan.Melalui suasana yang santai dan kolaboratif, LinkUp berhasil menciptakan ruang aman untuk berproses — tempat di mana keberanian, kejujuran, dan rasa saling dukung tumbuh bersamaan.

Sesi 5 LinkUp: Menjual Kemampuan Diri (Self Selling)

Sesi 5 LinkUp: Menjual Kemampuan Diri (Self Selling)

🎭 Roleplay 90 Detik: Latihan Menjual Diri dalam Situasi NyataSesi dibuka dengan permainan roleplay berbasis case.Peserta diminta memilih salah satu dari 20 kasus yang tersedia — semuanya berkaitan dengan situasi nyata yang menguji kemampuan mereka dalam mempresentasikan diri. Mereka kemudian harus memainkan peran tersebut dalam waktu 90 detik, sesuai skenario yang dipilih.Kegiatannya meliputi:pitching singkat,menghadapi calon mentor,berinteraksi dengan pihak perusahaan,atau menjelaskan nilai diri dalam kondisi terduga.Format ini membuat peserta tidak hanya berpikir cepat, tetapi juga mempraktikkan cara menyampaikan kekuatan diri dengan percaya diri dan relevan.(Sumber: slide aktivitas sesi, bagian roleplay case)💬 Diskusi Hangat: Tips Menjual Diri di Dunia Kerja & UsahaSetelah roleplay, peserta dan alumni berdiskusi tentang cara efektif mengenalkan kemampuan diri — baik saat wawancara, networking, maupun dalam situasi profesional lainnya.Beberapa alumni menekankan pentingnya:komunikasi yang jelas,memahami apa yang audiens butuhkan,kemampuan adaptasi,etika,dan keaslian diri di situasi apa pun.Diskusi berlangsung hangat dan cair, membuat peserta merasa lebih dekat dan leluasa bertanya.(Sumber: slide “Peserta dan alumni berdiskusi…”)🧠 Insight Alumni: Kunci Self Selling yang PentingAlumni memberikan berbagai insight kuat dan praktis tentang bagaimana menjual diri secara profesional:“Penampilan adalah poin penting dalam self selling dan adaptasi dunia kerja.”— Achmad Rivai, PSP 36“Etika adalah nomor 1. Menjual diri bukan berarti sombong.”— Rafi Kemal, BDP 53“Terima kritik, pelajari, dan minta waktu untuk diskusi.”— Lensi Mursida, ITK 25“Ketulusan memperbaiki diri lebih penting daripada membela diri.”— Rully Setya Purnama, BDP 36Insight ini menunjukkan bahwa self selling bukan hanya tentang berbicara, tetapi tentang sikap, kredibilitas, dan kemampuan menjalin hubungan sehat dengan orang lain.(Sumber: seluruh slide “Pesan Alumni”)🌟 Apa Kata Peserta?Dari berbagai komentar, terlihat bahwa sesi kali ini memberikan pengalaman baru dan menantang:Michael Oktaf:“Ini bukan soal promosi berlebihan, tapi tahu apa yang bisa kita tawarkan.”Mohammad Sodikin:“Rasanya benar-benar seperti wawancara kerja.”Fafa:“Pesertanya lebih sedikit jadi lebih rame, walau aku masih belum ngerasain relate case-nya karena belum ngalamin.”Fauzan Kaisrah:“LinkUp kasih gebrakan baru minggu ini! Out of the box banget.”Veldy:“Ini membantu saya meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kerja sama, dan komunikasi.”Testimoni menunjukkan bahwa sesi ini sangat membuka wawasan — terutama tentang pentingnya mengetahui apa yang kita bawa ke meja, dan bagaimana menyampaikan hal itu dengan cara yang tepat.(Sumber: slide “Apa Kata Peserta”)✨ Makna Besar dari Sesi 5Lewat latihan nyata, diskusi, dan insight alumni, peserta belajar bahwa:Self selling bukan tentang pencitraan, tetapi tentang menyampaikan nilai diri dengan jujur.Keahlian saja tidak cukup; cara menyampaikannya membuat perbedaan besar.Presentasi diri selalu bisa dilatih—mulai dari 90 detik yang sederhana.Sesi 5 menjadi salah satu titik penting dalam perjalanan LinkUp — mengajarkan keberanian untuk tampil, kejelasan dalam menyampaikan kemampuan, dan keaslian dalam menghadapi berbagai situasi profesional.

Sesi 4 LinkUp: Keputusan Kecil, Berdampak Besar

Sesi 4 LinkUp: Keputusan Kecil, Berdampak Besar

🌱 Awal yang Hangat: Perkenalan Lewat Film FavoritSesi dibuka dengan kegiatan perkenalan yang unik.Setiap peserta memperkenalkan diri kepada narasumber menggunakan clue film favorit mereka. Menurut narasumber, manusia kadang lupa nama seseorang, tapi tidak pernah lupa sesuatu yang menjadi favoritnya.Aktivitas sederhana ini membuat ruangan menjadi cair dan penuh tawa sejak awal. 🎮 Game Kartu: Belajar dari Keputusan AlumniSetelah suasana lebih hidup, peserta dan narasumber diajak memainkan sebuah game kartu berisi kisah nyata alumni dalam mengambil keputusan.Setiap round berisi dua kartu:satu kartu menggambarkan pilihan yang diambil sang alumni,satu kartu lainnya menjelaskan konsekuensi atau dampaknya.Peserta harus menebak keputusan apa yang diambil alumni tersebut.Game sederhana ini justru membuka diskusi yang dalam — bahwa keputusan kecil yang terlihat sepele bisa menjadi titik balik kehidupan seseorang. 🎤 Insight dari Alumni: Keputusan dan KarierSesi dilanjutkan dengan presentasi dari para alumni yang membagikan perjalanan mereka dalam mengambil keputusan — terutama di awal karier.Mereka menceritakan bagaimana keputusan-keputusan kecil seperti memilih mengikuti suatu kegiatan, menerima tawaran pekerjaan tertentu, atau sekadar menyapa seseorang, akhirnya membuka jalan besar dalam hidup mereka. Beberapa pesan penting dari alumni antara lain:💬 “Sebutkan apa yang kita inginkan, kemudian kejar keinginan itu!”Disampaikan oleh Widyaka Nusapati / Maya Tamimi (MSP 22 / ITK 25)Dilengkapi tiga kunci:BismillahRencana yang matangDikerjakan dengan sungguh-sungguh 💬 “Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain… dan jika sudah siap, pulanglah membangun desa.”Disampaikan oleh Aang Permana – MSP 45 💬 “Jangan mengambil keputusan dengan konyol.”Disampaikan oleh Arif Supendi – BDP 39 Pesan alumni ini memberi warna berbeda di sesi keempat—jujur, lugas, dan sangat relevan bagi peserta yang sedang bersiap menghadapi dunia kerja.🤝 Suara Peserta: Seru, Penuh Insight, dan Banyak Hal yang Membuka MataSesi ini disambut antusias oleh para peserta, yang memberikan beragam komentar positif, seperti yang tertulis pada bagian testimoni peserta di dokumen:“Makin luar biasa narasumber dan variasi teknis acaranya.” — M. Hafizh Julianto“Seruuu, enjoy untuk sharingnya juga. Sangat enjoyyy!” — Rubi“Bermanfaat dan banyak ilmu, khususnya untuk 5 tahun pertama lulus kuliah.” — Michael Oktaf“Hari ini seru banget, narsumnya keren-keren dan sangat menginspirasi.” — Nurul Alya Salsabila“Semakin banyak alumni yang inspiratif.” — Fauzan Kaisrah“Acara lebih rame hari ini, tapi sukanya presentasi itu nggak perlu lama-lama biar nggak ngantuk.” — Fida ZalfaSemua testimoni menunjukkan bahwa peserta merasa mendapatkan ilmu baru, wawasan baru, dan dorongan emosional untuk lebih berani mengambil langkah kecil yang berarti. 🌟 Makna di Balik Sesi IniMelalui permainan, percakapan personal, hingga pesan alumni yang kuat, peserta menyadari bahwa hidup sering kali berubah bukan karena keputusan besar, tetapi karena keputusan-keputusan kecil yang dilakukan dengan konsisten dan penuh kesadaran.Sesi ini menjadi pengingat bahwa setiap pilihan adalah peluang — peluang untuk bertumbuh, membuka peluang baru, dan memperluas makna hidup.✨ PenutupSesi 4 LinkUp menegaskan bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil, dan setiap peserta memiliki kendali untuk menciptakan langkah itu.Dengan energi yang hangat dan inspiratif dari alumni, peserta pulang dengan pemahaman baru: bahwa masa depan mereka dibentuk bukan oleh keberuntungan besar, tetapi oleh keputusan-keputusan kecil yang mereka buat setiap hari.

Sesi#1 Awal yang Bikin Bingung tapi Berarti

Sesi#1 Awal yang Bikin Bingung tapi Berarti

Setiap perjalanan besar selalu dimulai dari satu langkah kecil — dan sering kali langkah pertama itu justru terasa paling membingungkan.Itulah yang dirasakan para peserta di Sesi 1 LinkUp Alumni & Mahasiswa IPB yang mengangkat tema “Awal yang Bikin Bingung tapi Berarti.”Sesi pembuka ini menjadi titik mula dari rangkaian perjalanan LinkUp. Melalui suasana yang hangat dan interaktif, peserta diajak untuk melihat lebih dalam: apa yang sebenarnya mereka cari, apa yang membuat mereka ragu, dan nilai apa yang ingin mereka bawa dalam perjalanan hidup dan karier.Di tengah kegiatan, suasana terasa dekat dan jujur. Ada tawa saat peserta saling berbagi cerita pertama mereka setelah kuliah, dan ada momen reflektif ketika mulai muncul kesadaran bahwa kebingungan di awal bukanlah tanda lemah, melainkan bagian dari proses bertumbuh. Beberapa alumni juga berbagi pengalaman mereka tentang masa-masa “awal yang tidak pasti” — saat harus mengambil keputusan besar tanpa tahu hasilnya akan seperti apa. Cerita-cerita itu membuat sesi ini terasa nyata dan mengena.“Rasanya campur aduk di awal — bingung, takut, tapi ternyata justru itu fase paling penting. Karena dari situ kita mulai benar-benar mengenal diri,” ungkap salah satu peserta LinkUp.Sesi pertama ini menegaskan pesan sederhana namun kuat: bahwa setiap kebingungan punya maknanya sendiri. Dan terkadang, justru dari kebingungan itulah seseorang mulai benar-benar menemukan arah dan keberanian untuk melangkah.

Quotes Inspirational

Selain menjaga silaturahmi dengan teman-teman lintas angkatan, saya juga mendapatkan banyak peluang kolaborasi di bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan yang mereka adakan selalu memberi inspirasi, terutama program-program pelestarian lingkungan yang membuat kami bangga bisa ikut berkontribusi bagi masa depan laut Indonesia.

John Olsen
John Olsen
Customer

Selain menjaga silaturahmi dengan teman-teman lintas angkatan, saya juga mendapatkan banyak peluang kolaborasi di bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan yang mereka adakan selalu memberi inspirasi, terutama program-program pelestarian lingkungan yang membuat kami bangga bisa ikut berkontribusi bagi masa depan laut Indonesia.

Jacqueline Wright
Jacqueline Wright
Customer

Selain menjaga silaturahmi dengan teman-teman lintas angkatan, saya juga mendapatkan banyak peluang kolaborasi di bidang perikanan dan kelautan. Kegiatan yang mereka adakan selalu memberi inspirasi, terutama program-program pelestarian lingkungan yang membuat kami bangga bisa ikut berkontribusi bagi masa depan laut Indonesia.

Jacqueline Wright
Jacqueline Wright
Customer

???
???

Click Here!!!

Kalau di umur rentan 23-27 tahun ini, sebaiknya saya mulai dari mana? Apakah fokus memperdalam hard skill dulu, atau langsung diasah ke soft skill kepemimpinan?

1 Reply

John Doe

John Doe

2 months ago

???
???

Click Here!!!

Apakah fokus memperdalam hard skill dulu, atau langsung diasah ke soft skill kepemimpinan?

1 Reply

John Doe

John Doe

2 months ago

???
???

Click Here!!!

Kalau di umur rentan 23-27 tahun ini, sebaiknya saya mulai dari mana?

1 Reply

John Doe

John Doe

2 months ago

???
???

Click Here!!!

Kalau di umur rentan 23-27 tahun ini, sebaiknya saya mulai dari mana? Apakah fokus memperdalam hard skill dulu, atau langsung diasah ke soft skill kepemimpinan?

1 Reply

John Doe

John Doe

2 months ago

???
???

Click Here!!!

Apakah fokus memperdalam hard skill dulu, atau langsung diasah ke soft skill kepemimpinan?

1 Reply

John Doe

John Doe

2 months ago

???
???

Click Here!!!

Apakah fokus memperdalam hard skill dulu, atau langsung diasah ke soft skill kepemimpinan?

1 Reply

John Doe

John Doe

2 months ago